Chiang mai
- ninatania17
- Jan 28, 2015
- 3 min read
Mendengar cerita mama Chiang mai adalah kota yang cocok untuk liburan murah, karena barang-barang, makanan, penginapan di sana tidak memeras kantong. Apa karena mama ke Chiang mai nya dibiayain kantor ya? mungkin juga, bisa jadi seperti itu, hehehehe. Tapi emang iya sih nilai mata uang untuk Chiang mai adalah Bath, yang mana bath tidak semahal dolar jika dibandingkan dengan mata uang rupiah.
Sebenarnya sih mama pergi ke Chiang mai untuk urusan kantor, sehingga kami tidak ada yang ikut.
Rute perjalanannya adalah Jakarta-Bangkok-Chiang mai. Penerbangan dari Jakarta tidak ada yang langsung Chiang mai, harus transit Bangkok dulu, kemudian pindah pesawat dan menuju ke Chiang mai.
Chiang Mai terletak di utara Thailand, dekat perbatasan dengan Myanmar, Jarak terbang dari Bangkok sekitar 70 menit. Dan ada transportasi unik di chiangmai yang bernama tuk-tuk (hampir menyerupai bajaj di Indonesia).

Hotel yang menjadi tempat tinggal selama di Chiangmai adalah Royal Princess Hotel, letakkan tepat di depan Night Bazar (Pasar Malam).
Pasar malam merupakan atraksi utama di kehidupan malam di Chiang Mai. Pasar malam ini membentang sepanjang jalan Chang Khlan mulai dari pukul 18.00 sampai 01.00 dini hari tiap malam.
Sehingga saat kembali ke Jakarta banyak sekali souvenir yang mama bawa. Karena setiap malam setelah makan malam di sekitar hotel (mencari makanan yang halal pastinya) lanjut berburu souvenir unik dan pastinya harga yang masuk akal (di night Bazar harga-harga masih boleh di tawar). Alhasil setelah di kumpul-kumpulkan souvenir yang di beli bejibun jumlahnya. Padahal sepulang dari Chiang mai mama harus mampir ke Bangkok dulu (menginap sehari) karena penerbangan dari Chiang mai tidak ada pesawat yang langsung berangkat dalam hari yang sama. Ternyata bagi mama ngga merepotkan kok ada tambahan bawaan, hihihihiii.
Ini foto Hotelnya di siang hari, sepiiii dari hiruk pikuk jualan, sangat berbeda jika malam hari, penuh dengan pedagang yang berjualan.


Foto yang diatas adalah suasana di depan hotel saat malam hari, terlihat ramai ya.
Nah berikut foto-foto berburu belanjaan di Pasar Malam Chiang mai.

Ini foto saat ngerayu penjualnya biar mau ngasih harga bagus.

Di mana saja akan di temukan tempat pemujaan untuk agama orang asli sana.

Selain orang berjualan, di pasar malam juga ada para waria yang berdandan super heboh dan bersedia untuk di foto bersama, tapi jangan lupa kasih tip ya buat mereka, hitung-hitung buat mereka beli lipstik, hihihiiiii.

Selain wisata belanja, mama juga pergi ke Wat Phrathat Doi Suthep
Wat Phrathat Doi Suthep adalah kuil paling terkenal di Chiang Mai, berlokasi di ketinggian di bukit sebelah barat laut kota. Kuil ini berdiri sejak tahun 1383. Lokasi ini ditetapkan para pendirinya dengan menempatkan relik Sang Buddha di punggung seekor gajah dan membiarkannya membawa relik tadi ke dalam hutan. Lokasi ditentukan di tempat di mana sang gajah berputar-putar sebelum berbaring. Lokasi di ketinggian ini juga menyebabkan kota Chiang Mai terlihat jelas pada hari cerah.




Foto yang di atas ini, adalah iseng-iseng aja, mama coba mengikuti orang chiang mai untuk mencari angka keberuntungan, hehehe.
Mama juga pergi ke kebun binatang Chiang mai, di kebun binatang itu ada penghuni special yang bernama Linping, dia berkewarganegaraan double yaitu Cina dan Thailand, pada periode tertentu dia akan pulang kampung ke Cina, dan dia akan kembali lagi ke Chiang mai. Nanti kalian juga tau siapakah Linping. Nanti akan dishare fotonya Linping kok.
Ini pintu masuk kebun binatang Chiang mai.


Taraaaaa ini lah yang nama nya Linping.


Nah foto-foto berwisatanya udah duluan di tampilin, sekarang mama mau share team tempat mama kerja ya. Mereka sama-sama berkerja di PT Fujikura, hanya saja beda negara saja, mereka PT Fujikura yang Thailand khususnya yang di kota Chiang mai. Dan ada beberapa orang Jepang juga.





Ok sampai ketemu di cerita-cerita kami selanjutnya. Byeeeee
Comments